CIREBON- STIKes Ahmad Dahlan Cirebon merupakan salah satu perguruan tinggi di wilayah Cirebon yang rutin melaksanakan kegiatan pelatihan bagi para perawat dan juga calon perawat, Senin (31/07). Seperti halnya baru-baru ini STIKes Ahmad Dahlan Cirebon telah menggelar kegiatan pelatihan berupa pelatihan Basic Trauma Caridac Life Support (BTCLS) dan pelatihan Perawatan Luka Modern (CWCCA) yang diikuti oleh para peserta sebanyak kurang lebih 80 orang.
Disampaikan oleh Ketua STIKes Ahmad Dahlan Cirebon, Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep kedua pelatihan tersebut diselenggarakan sebagai wadah bagi para perawat dan juga calon perawat yang ada di wilayah III Cirebon untuk dapat mengasah skill keperawatannya sehingga pada saat pelaksanaan kerja dilapangannya dapat memiliki kompetensi yang menunjang. “STIKes Ahmad Dahlan Cirebon dua minggu kemarin telah berhasil melaksanakan kegiatan pelatihan bagi para perawat, dan alhamdulillah respon dari para peserta pun cukup baik karena materi yang diberikan pun telah mengikuti dengan kondisi dilapangan ditambah dengan pengenalan alat-alat baru sehingga mereka pun memiliki ilmu baru juga untuk menambah kompetensi,” Ujarnya.

Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep menjelaskan kedua pelatihan yang diberikan juga telah menggandeng dengan pihak yang memiliki potensi di bidangnya, seperti halnya untuk Pelatihan BTCLS menggandeng pihak AGD 118 Jakarta dan untuk Pelatihan CWCCA menggandeng pihak Wocare For Indonesian Nurses. Adapun materi yang diberikan pada saat Pelatihan BTCLS diantaranya Trauma Kepala & Spinal; Trauma Pediatrik; Trauma Muskuloskeletal; Luka Bakar; Ekstrikasi; Triage; Keracunan; Safe Community; Etik Legal; Biomekanik Trauma; Initial Asessment; Bantuan Hidup Dasar; EKG (Elektrokardiogram); SKA (Sindrom Koroner Akut/Sindrom koroner akut atau acute coronary syndrome); Aritmia Lethal; Airway & Breathing; Trauma Thorax & Abdomen; dan Syok. Sementara materi yang diberikan pada Pelatihan CWCCA antara lain Etik Legal; Anatomi Fisiologi Luka; Pengkajian Luka; WoundBedpreparation; pemilihan Balutan; Penatalakasanaan luka diabet; Penatalakasanaan luka Tekan; dan Clinical Practice.
“Materi yang diberikan ini pun merupakan materi dasar dalam penanganan kegawatdarurat sehingga selain mengetahui tindakan awal apa saja yang harus dilakukan kita juga dilatih psikologinya agar dalam penanganan pasien lebih baik dan lebih tenang, serta untuk materi Perawatan Luka Modern pun telah dilakukan sesuai dengan teknik yang saat ini banyak digunakan di dunia keparawatan di luar negeri sehingga luka yang dialami pasien dapat segera pulih. Pelatihan ini juga bukan hanya sekedar materi namun dilakukannya juga praktek hingga ujian praktek untuk mengasah kemampuan para peserta” Imbuhnya.

Sementara itu Ns. Edy Mulyadi. M.Kep.,RN., WOC(ET)N selaku ketua dari Wocare For Indonesian Nurses mengatakan kegiatan pelatihan perawatan luka modern ini merupakan salah satu praktek yang harus dapat dikuasai oleh para calon perawat dan para perawat yang baru terjun ke lapangan. Pasalnya perawatan luka modern ini merupakan salah satu teknik perawatan luka yang sangat berbeda dengan perawatan konvesional sehingga perlu adanya pemahaman dan skill baru bagi para perawat. “Perawatan Luka Modern ini tentu sangat berbeda jauh dengan Perawatan Konvensional, mulai dari alat-alat yang digunakan hingga teknik perawatannya pun sangat berbeda. Dan adanya wadah pelatihan yang diselenggarakan oleh STIKes Ahmad Dahlan Cirebon sangat membantu para calon perawat dan para perawat baru untuk dapat menambah skilnya,” Ungkapnya
Dari kedua Pelatihan yang diselenggarakan ini, diharapkan para peserta pelatihan mampu menambah skill para calon perawat maupun perawat baru di bidang Keperawatan sehingga pada saat bekerja di lapangan dapat lebih baik dan lebih percaya diri dalam menangani setiap kejadiannya.
Perlu diketahui Pelatihan BTCSL atau Basic Trauma Caridac Life Support (BTCLS) merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardioviskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisirkan kerusakan organ serta kecacatan penderita. Dan Pelatihan Perawatan Luka Modern (CWCCA) merupakan pelatihan yang diberikan dengan landasan tehnik modern sesuai standart Internasional yaitu perawatan luka berbasis lembab atau “moist wound healing dan moist wound dressing” yang didukung dengan telah tersedianya jenis jenis dressing modern berbasis lembab untuk hasil penyembuhan luka yang optimal, baik dilihat dari kualitas integritas jaringan, waktu proses penyembuhan, peningkatan quality of life dan patient safety dengan memperhatikan kendali mutu dan kendali biaya.

CIREBON- Pelatihan BTCSL atau Basic Trauma Caridac Life Support (BTCLS) merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardioviskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisirkan kerusakan organ serta kecacatan penderita. Dalam memberikan lulusan yang berkompeten di Bidangnya Pelatihan BTCLS ini diikuti oleh 69 Mahasiswa DIII Keperawatan Tingkat III STIKes Ahmad Dahlan Cirebon

Pelatihan yang digagas pada Senin, 17 Juli 2023 hingga Jumat, 21 Juli 2023 menggandeng pihak Ambulance Gawat Darurat (AGD) 118 Provinsi DKI Jakarta sebagai Narsumber utama dalam pelatihan BTCLS. Kegiatan yang dibuka dan ditutup secara resmi oleh Ketua STIKes Ahmad Dahlan Cirebon, Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep menjelaskan pelatihan BTCLS ini merupakan salah satu agenda rutin yang digelar STIKes Ahmad Dahlan Cirebon dalam memberikan skill kepada para mahasiswanya agar dapat menjadikan lulusan yang berkompeten di bidang keperawatan,”Pelatihan BTCLS ini kami rutin dilaksanakan kepada para mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir sebelum dilakukannya kelulusan atau wisuda. Pelatihan ini kami berikan juga sebagai bekal kepada mereka agar lebih mempuni dalam ilmu keperawatannya sehingga pada saat terjun ke lapangan mereka mampu bersaing dengan lulusan dari berbagai univ dan dapat diterima di masyarakat,” Ujarnya.Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep menjelaskan adapun materi yang diberikan yakni diantaranya berupa Trauma Kepala & Spinal; Trauma Pediatrik; Trauma Muskuloskeletal; Luka Bakar; Ekstrikasi; Triage; Keracunan; Safe Community; Etik Legal; Biomekanik Trauma; Initial Asessment; Bantuan Hidup Dasar; EKG (Elektrokardiogram); SKA (Sindrom Koroner Akut/Sindrom koroner akut atau acute coronary syndrome); Aritmia Lethal; Airway & Breathing; Trauma Thorax & Abdomen; dan Syok “Materi yang diberikan ini pun merupakan materi dasar dalam penanganan kegawatdaruratan sehingga selain mengetahui tindakan awal apa saja yang harus dilakukan kita juga dilatih psikologinya agar dalam penanganan pasien lebih baik dan lebih tenang,” Imbuhnya

Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep berharap adanya pelatihan BTCL yang digelar selama satu pekan dapat menambah skill para mahasiswa di bidang Keperawatan sehingga pada saat bekerja di lapangan dapat lebih baik dan lebih percaya diri dalam menangani setiap kejadiannya.

CIREBON- Proses penyatuan tiga institusi pendidikan, yaitu STIKes Ahmad Dahlan Cirebon, STIKes Muhammadiyah Cirebon, dan Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon menjadi Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon (UMMADA) merupakan langkah strategis yang diambil untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pendidikan tinggi di wilayah Cirebon.

Namun, dalam melakukan penyatuan perguruan tinggi, salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah aspek keuangan. Bimbingan teknik aspek keuangan dalam penyatuan perguruan tinggi menjadi penting agar proses integrasi berjalan lancar dan berkelanjutan. Beberapa langkah penting yang dapat diambil dalam mengatasi tantangan keuangan saat menyatukan perguruan tinggi.

Sebelum melangkah ke proses penyatuan, penting untuk melakukan analisis keuangan terperinci terhadap masing-masing institusi yang akan disatukan. Analisis ini harus mencakup laporan keuangan, aset, hutang, dan sumber daya keuangan lainnya. Hal ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan keuangan setiap institusi dan memungkinkan identifikasi masalah potensial yang dapat muncul selama proses penyatuan.

Setelah penyatuan, penting untuk membuat perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang yang komprehensif. Perencanaan keuangan jangka pendek harus fokus pada stabilisasi keuangan pasca-penyatuan, termasuk pembayaran hutang dan pemenuhan kewajiban keuangan lainnya.Sementara itu, perencanaan keuangan jangka panjang harus mempertimbangkan pengembangan institusi, investasi dalam fasilitas, peningkatan kualitas pengajaran dan penelitian, serta keberlanjutan keuangan jangka panjang.

Disampaikan langsung oleh Ketua STIKes Ahmad Dahlan Cirebon, Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep kegiatan Bimtek ini merupakan langkah kongkrit dari para kampus untuk mempercepat penggabungan marger. Sehingga pendidikan di bidang Kesehatan di Cirebon dapat lebih baik dan dapat bersaing dengan kampus lainnya. “Bimtek Keuangan ini sebagai salah satu dasar juga untuk kita menyatukan pemikiran dan tujuan ketika bergabung nanti.” Ujarnya

Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep menjelaskan nantinya ketika penyatuan tiga institusi pendidikan tersebut akan adanya penambahan program studi yakni program studi profesi keperawatan, profesi kebidanan dan manajeman akutansi sehingga untuk masalah keuangannya pun dapat diselesaikan dengan baik agar nanti pada saat surat keputusan (SK) dari Kemendikbud turun semua yang menjadi catatan telah selesai dikerjakan.

Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep berharap Penyatuan perguruan tinggi merupakan proses yang kompleks dan membutuhkan perhatian khusus terhadap aspek keuangan. Dengan bimbingan teknik yang tepat, UMMADA dapat membangun fondasi keuangan yang kuat dan berkelanjutan untuk memberikan pendidikan tinggi yang berkualitas kepada mahasiswa di wilayah Cirebon

CIREBON- Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan salah satu metode evaluasi keterampilan klinik mahasiswa keperawatan. STIKes Ahmad Dahlan Cirebon (STIKes ADC) yang merupakan sekolah tinggi di bidang Kesehatan pun pada Kamis, 13 Juli hingga Jumat, 14 Juli 2023 menggelar kegiatan ujian praktek OSCE yang diikuti sebanyak 63 Mahasiswa/i Tingkat II Prodi DIII Keperawatan.

Pembukaan praktek OSCE dibuka secara resmi oleh Ketua STIKes ADC, Hj. Ruswati.,Ners.,M.Kep. Disampaikan Hj. Ruswati praktek OSCE ini kegiatan praktek OSCE ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib diselenggarakan kepada para mahasiswa prodi DIII Keperawatan untuk menguji sejauh mana pemahaman akan skill keperawatan yang dimilikinya.”Praktek OSCE ini merupakan salah satu agenda dan kegiatan yang wajib kami berikan kepada mahasiswa agar pada saat praktek di lapangan mahasiswa kami dapat memberikan kontribusinya kepada para pasiennya dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku,” Ujarnya Kegiatan praktek OSCE ini dibagi menjadi enam station yang terdiri dari Komunikasi, edukasi dan konseling; Pengkajian keperawatan; Diagnosa keperawatan dan perencanaan; Implementasi tindakan keperawatan sesuai SOP; Evaluasi tindakan yang telah dilakukan dan Perilaku profesional.

Praktek OSCE ini dimulai dari pukul 07.30 hingga pukul 15.00 WIB dengan dibagi menjadi 5 kelas yang mana masing-masing kelas terdiri dari 5 Mahasiswa. Hj. Ruswati berharap dari adanya praktek OSCE ini, STIKes ADC mampu menghasilkan para perawat yang berkompeten dan memiliki skill yang baik agar pada saat lulus dikemudian hari, para mahasiswa/i dapat bermanfaat baik bagi keluarganya, lingkungannya maupun bermanfaat bagi daerahnya.

CIREBON- STIKes Ahmad Dahlan Cirebon (STIKes ADC) hingga kini terus melakukan peningkatan dalam mutu pendidikan di bidang kesehatan, salah satu kegiatan yang saat ini sedang dilakukan yakni STIKes Ahmad Dahlan Cirebon akan menjadi Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan atau yang disingkat menjadi UMADA.Perubahan merjer ini pun dilakukan sesuai dengan amanat dan arahan yang diberikan langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI. Dalam perubahan marjer ini STIKes ADC akan bergabung dengan dua kampus lainnya yakni Sekolah Tinggi Kesehatan Muhammadiyah(STIKes Muhamadiyah) yang berada di kawasan Jl. Kalitanjung Kota Cirebon dan Sekolah Tinggi Farmasi (STF) Muhammadiyah Cirebon yang berada di Kawasan Jl. Cideng IndahDisampaikan secara resmi oleh Ketua STIKes ADC, Hj. Ruswati, Ners., M.Kep perubahan merjer ini dilakukan guna memberikan ruang pendidikan khususnya di bidang kesehatan di Cirebon menjadi lebih baik dan lebih mampu bersaing dengan Universitas lainnya sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan skill yang lebih baik “UMADA ini nantinya menjadi sebuah tolak ukur bagi pendidikan dibidang kesehatan di Cirebon karena nantinya setelah kami menjadi UMADA akan adanya penambahan program studi lainnya sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh mencari ilmu yang lengkap di bidang kesehatan,” Ujarnya, Kamis (06/07)Hj. Ruswati, Ners., M.Kep menjelaskan pada saat menjadi UMADA adapun program studi yang tersedia yakni DIII Farmasi, S1 Farmasi, Profesi Apoteker, DIII Keperawatan, S1 Administrasi Rumah Sakit, S1 Kebidanan dan rencana penambahan program studi Perawat profesional (Ners) dan S1 Akutansi Manajemen. “Sejauh ini untuk pemenuhan adanya program studi tersebut kami bersama STIKes Muhammadiyah dan STF Muhammadiyah Cirebon sudah melengkapi persyaratannya terutama dalam mencari dosen pengajar yang profesional,” ImbuhnyaTak hanya itu, Hj. Ruswati, Ners., M.Kep mengatakan diminggu ini akan dilakukan bimtek umum (statuta, Renstra, RIP, OTK) dan juga bimtek terkait SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) sebagai bentuk keseriusan agar proses perubahan marjer tesebut dapat berlangsung dalam waktu dekat ini sehingga menghasilkan SK UMADA secara resmi.Hj. Ruswati, Ners., M.Kep meminta doa restu kepada masyarakat diwilayah Ciayumajakuning agar proses perubahan merjer ini dapat berjalan dengan cepat dan sesuai dengan aturan yang tersedia.